oleh Guruh Aris Setyawan
Keterampilan menyimak dan berbicara yang erupakan
keterampilan berbahasa reseptif, diperoleh anak yang untuk pertama kalinya di
lingkungan rumah. Keterampilan membaaca dan menulis yakni keterampilan
berbahasa produktif diperoleh ketika mereka memasuki pendidikan formal. Oleh
karena itu , kedua jenis keterampilan berbahasa ini merupakan sajian
pembelajaran yang utama dan pertama bagi murid sekolah dasar.
Metode
Pada awal persekolahan dasar ,
sajian pembelajaran di sd adalaah membaca dan menulis. Melalui pembelajaran ini
untuk pertama kalinya anak anak dikenalkan lambang lambang tulis yang biasanya
digunakan untuk kehidupan sehari hari.
Dari semua itudperlokan metode untuk
mengajarkan menulis dan membaca permulaan. Metode itu antara lain.:
A. Metode eja
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan
metode ini memulai pengajarannya dengan mengenalkan huruuf secara alfabetis.
Huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan anak sesuai dengan bunyi huruf dan
abjadnya . sebagai contoh Aa Bb Cc Dd dan seterusnya, dilafalkan sebagai a, be,
ce, de,..dan setrusnya. Kegiatan ini diteruskan dengan latihan menulis lambang
tulisan seperti a,b,c,d,e.
Misalnya
: b,a ba (dibaca be,a ba)
d.u du(dibaca de.u du)
dilafalkan
ba-du.
Proses pembelajaran selanjutnya adalah pengenalan
kalimat kalimat sederhana. Contohnya perangkaian huruh menjadi suku kata, dan
kata menjadi kalimat.Adapun kelemahan yang dapat dialami antara lain adalah
anak yang baru belajar membaca akan mengalami kesulitan.misalnya pada huruf b
dibaca /be/ bukan /ba/ .
Selain
itu kelemahan dari penggunaan metode ini adalah dalam pelafalan diftong
misalnya ng,ny,kh,au,dll. Misalnya pada /ng/. anak anak mengenalnya sebagai
huruf/en/ dan /ge/.
B.
Metode bunyi
C.
Metode sukku kata
Proses
pembelajaran MMP diawali dengan pengenalan kata a, I, u, e, o. ba , bi, bu, be,
bo, dll. Suku kata tersebut kemudian dirangkai menjadi menjadi kata kata
bermakna.
Misalnya
: ka-ki, ba-bi, da-da
Ku-ku ba-bu da-du
Bi-bi ca-ci du-ka
Selanjutnya
kata tersebut dirangkai menjadi kalimat yang bernilai. Misalnya ka-ki ku-da.
Ba-ca bu-ku.
Proses perangkain suku kata menjadi kata, kata
menjadi kalimat sederhana , kemudian ditindak lanjuti dengan proses pengupasan
atau penguraian bbentuk bentuk tersebut mmenjadi satuan satuan bahasa terkecil
dibawahnya,yakni kalimat dalam kata, dan dari kata ke dalam suku kata. Proses
pembelajaran MMP yang melibatkan kegiatan merangkai dan mengupas , kemudian
dilahirkan istilah lain metode inni, yakni metode Rangkai kupas.
Jika disimpulkan , langkah langkah
pembelajaran MMP dengan metode suku kata adalah:
1. Tahap pertama , pengenalan suku-suku kata
2. Tahap kedua , perangkaian suku kata menjadi kata.
3. Tahap ketiga, perangkaiann kata menjadi kalimat.
4. Tahap ke empat, pengintegrasian dan pengupasan.
D.
Metode global
Sebagian orang mengistilahkan metode ini sebagai
metode kalimat . dikatakan demikian karena alur proses pembelajaran MMP yang
diperlihatkan melalui proses ini diawali dengan penyajian beberapa kalimat secara
global. Untuk membantu pengenaan kalimat dimaksud , biasanya digunakan gambar,.
Dibawah gambar tersebut , dituliskan kalimat yang kira kira merujuk pada makna
gambar tersebut. Sebagai contoh jika kalimat yang dikenalkan ini nani , maka gambar yang cocokdiunakan
adalah gambar anak perempuan.
Selanjutnya , setelah anak diperkenalkan dengan
beberapa kalimat, barulah proses pembelajaran dapat dimulai. Mula mula guru
mengambil salah satu kalimat dari beberapa kalimat yang diperkenalkan . kalimat
ini dijadikan dasar / alat untuk pembelajaran MMP. Melalui proses
deglobalisasi(proses penguraian kalimat nmenjadi satuan satuan kecil seperti
kata , suku kata dan alphabet) selanjutnya anak mempelajari MMP.
Proses penguraian kalimat menjadi kata , kata
menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf tidak disertai dengan proses sintesis(perangkain kembali). Artinya huruf
huruf diatasnya tidak dirangkai menjadi suku kata, tidak diragkai lagi menjadi
kata atau kalimat. Jadi inti dari metode ini adalah menguraikan kata atau
kalimat menjadi huruf ( Prosesnya : Kata – Suku Kata- Huruf).
Inni mami
Ini
mami
i-ni ma-mi
i-n-i m-a-m-i
E.
Metode SAS
Metode SAS merupakan singkatan dari Stuktural Analitikal Sintetik. SAS
merupaka metode yang biasa digunakan digunakan untuk proses pembelajaran
membaca dan menulis awal.pembelajaran MMP ini mengawali pelajarannya dengan
menampilkan dan mengenalkan sebuah kalimat utuh. Mulamula anak disuguhkan
sebuah struktur yang member makna lengkap, yaitu struktur kalimat. Kemudian
melalui proses analitik , anak anak diajak untuk mengenal konsep kata . kalimat
utuh yang dijadikan tonggak dasar untuk pembelajaran membaca permulaaan ini di
uraikan kedalam satuan satuan bahasa yang lebih kecil disebut kata. Proses inni
terus menerus sampai tidak bias diuraikan lagi yaitu huruf. Dengan demikian
proses penguraian dalam pembelajaran MMP dengan metode SAS, Meliputi:
1.
Kalimat menjadi
kata kata
2.
Kata menjadi
suku kata, dan
3.
Suku kata
menjadi huruf.
Pada tahap selanjutnya , anak anak didorong untuk
melakukan kerja sintesis. Satuan satuan bahasa yang telah terurai tadi
dikembalikan lagi kepada satuanyya semula, yakni dari huruf menjadi suku kata,
suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Dengan demikian menjadi
sebuah kalimat lagi.
Kelibihan yang ada pada metode SAS ini adalah :
1. Metode inni sejalan dengan prinsip linguistic yang
memandang satuan bahasa tterkecil yang bermakna untukberkomunikasi adalah
kalimat.
2. Metode ini mempertimbangkan pengalaman berbahasa
anak.
3. Metode ini sesuai dengan prinsip inkuiri atau
menemukan sendiri.
Ini mama
Ini mama
i-ni ma-ma
i-n-i m-a-m-a
i-ni ma-ma
ini mama
ini mama
Jika dikonsepkan ( Kalimat – Kata – Suku Kata –
Huruf – pembelajaran – suku kata Baru – Kata Baru – Kalimat Baru)
Demikianlah
beberapa metode yang dapat digunakan sebagai pembelajaran di SD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar