Social Icons

Selasa, 20 November 2012

Membaca dan Menulis Permulaan


oleh Guruh Aris Setyawan

Keterampilan menyimak dan berbicara yang erupakan keterampilan berbahasa reseptif, diperoleh anak yang untuk pertama kalinya di lingkungan rumah. Keterampilan membaaca dan menulis yakni keterampilan berbahasa produktif diperoleh ketika mereka memasuki pendidikan formal. Oleh karena itu , kedua jenis keterampilan berbahasa ini merupakan sajian pembelajaran yang utama dan pertama bagi murid sekolah dasar.
Metode
            Pada awal persekolahan dasar , sajian pembelajaran di sd adalaah membaca dan menulis. Melalui pembelajaran ini untuk pertama kalinya anak anak dikenalkan lambang lambang tulis yang biasanya digunakan untuk kehidupan sehari hari.
            Dari semua itudperlokan metode untuk mengajarkan menulis dan membaca permulaan. Metode itu antara lain.:
A.    Metode eja
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai pengajarannya dengan mengenalkan huruuf secara alfabetis. Huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan anak sesuai dengan bunyi huruf dan abjadnya . sebagai contoh Aa Bb Cc Dd dan seterusnya, dilafalkan sebagai a, be, ce, de,..dan setrusnya. Kegiatan ini diteruskan dengan latihan menulis lambang tulisan seperti a,b,c,d,e.
Misalnya :        b,a                               ba (dibaca be,a                        ba)
                        d.u                               du(dibaca de.u                                    du)
                        dilafalkan ba-du.
            Proses  pembelajaran selanjutnya adalah pengenalan kalimat kalimat sederhana. Contohnya perangkaian huruh menjadi suku kata, dan kata menjadi kalimat.Adapun kelemahan yang dapat dialami antara lain adalah anak yang baru belajar membaca akan mengalami kesulitan.misalnya pada huruf b dibaca /be/ bukan /ba/ .
Selain itu kelemahan dari penggunaan metode ini adalah dalam pelafalan diftong misalnya ng,ny,kh,au,dll. Misalnya pada /ng/. anak anak mengenalnya sebagai huruf/en/ dan /ge/.
B.     Metode bunyi

C.    Metode sukku kata
Proses pembelajaran MMP diawali dengan pengenalan kata a, I, u, e, o. ba , bi, bu, be, bo, dll. Suku kata tersebut kemudian dirangkai menjadi menjadi kata kata bermakna.

Misalnya :        ka-ki,               ba-bi,               da-da
                        Ku-ku              ba-bu               da-du
                        Bi-bi                ca-ci                 du-ka
                       
Selanjutnya kata tersebut dirangkai menjadi kalimat yang bernilai. Misalnya ka-ki ku-da. Ba-ca bu-ku.
Proses  perangkain suku kata menjadi kata, kata menjadi kalimat sederhana , kemudian ditindak lanjuti dengan proses pengupasan atau penguraian bbentuk bentuk tersebut mmenjadi satuan satuan bahasa terkecil dibawahnya,yakni kalimat dalam kata, dan dari kata ke dalam suku kata. Proses pembelajaran MMP yang melibatkan kegiatan merangkai dan mengupas , kemudian dilahirkan istilah lain metode inni, yakni metode Rangkai kupas.
            Jika disimpulkan , langkah langkah pembelajaran MMP dengan metode suku kata adalah:
1.      Tahap pertama , pengenalan suku-suku kata
2.      Tahap kedua , perangkaian suku kata menjadi kata.
3.      Tahap ketiga, perangkaiann kata menjadi kalimat.
4.      Tahap ke empat, pengintegrasian dan pengupasan.

D.    Metode global
Sebagian orang mengistilahkan metode ini sebagai metode kalimat . dikatakan demikian karena alur proses pembelajaran MMP yang diperlihatkan melalui proses ini diawali dengan penyajian beberapa kalimat secara global. Untuk membantu pengenaan kalimat dimaksud , biasanya digunakan gambar,. Dibawah gambar tersebut , dituliskan kalimat yang kira kira merujuk pada makna gambar tersebut. Sebagai contoh jika kalimat yang dikenalkan ini nani , maka gambar yang cocokdiunakan adalah gambar  anak perempuan.
Selanjutnya , setelah anak diperkenalkan dengan beberapa kalimat, barulah proses pembelajaran dapat dimulai. Mula mula guru mengambil salah satu kalimat dari beberapa kalimat yang diperkenalkan . kalimat ini dijadikan dasar / alat untuk pembelajaran MMP. Melalui proses deglobalisasi(proses penguraian kalimat nmenjadi satuan satuan kecil seperti kata , suku kata dan alphabet) selanjutnya anak mempelajari MMP.
Proses penguraian kalimat menjadi kata , kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf tidak disertai dengan proses  sintesis(perangkain kembali). Artinya huruf huruf diatasnya tidak dirangkai menjadi suku kata, tidak diragkai lagi menjadi kata atau kalimat. Jadi inti dari metode ini adalah menguraikan kata atau kalimat menjadi huruf ( Prosesnya : Kata – Suku Kata- Huruf).
Inni mami
Ini                                                        mami
                                    i-ni                                                                               ma-mi
                        i-n-i                                                                                                      m-a-m-i

E.     Metode SAS
Metode SAS merupakan singkatan dari Stuktural Analitikal Sintetik. SAS merupaka metode yang biasa digunakan digunakan untuk proses pembelajaran membaca dan menulis awal.pembelajaran MMP ini mengawali pelajarannya dengan menampilkan dan mengenalkan sebuah kalimat utuh. Mulamula anak disuguhkan sebuah struktur yang member makna lengkap, yaitu struktur kalimat. Kemudian melalui proses analitik , anak anak diajak untuk mengenal konsep kata . kalimat utuh yang dijadikan tonggak dasar untuk pembelajaran membaca permulaaan ini di uraikan kedalam satuan satuan bahasa yang lebih kecil disebut kata. Proses inni terus menerus sampai tidak bias diuraikan lagi yaitu huruf. Dengan demikian proses penguraian dalam pembelajaran MMP dengan metode SAS, Meliputi:
1.      Kalimat menjadi kata kata
2.      Kata menjadi suku kata, dan
3.      Suku kata menjadi huruf.
Pada tahap selanjutnya , anak anak didorong untuk melakukan kerja sintesis. Satuan satuan bahasa yang telah terurai tadi dikembalikan lagi kepada satuanyya semula, yakni dari huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Dengan demikian menjadi sebuah kalimat lagi.









Kelibihan yang ada pada metode SAS ini adalah :
1.      Metode inni sejalan dengan prinsip linguistic yang memandang satuan bahasa tterkecil yang bermakna untukberkomunikasi adalah kalimat.
2.      Metode ini mempertimbangkan pengalaman berbahasa anak.
3.      Metode ini sesuai dengan prinsip inkuiri atau menemukan sendiri.
Ini mama
                                                            Ini                                mama
                                                i-ni                                                       ma-ma
                                    i-n-i                                                                              m-a-m-a
                                                i-ni                                                       ma-ma
                                                            ini                                mama
ini mama
Jika dikonsepkan ( Kalimat – Kata – Suku Kata – Huruf – pembelajaran – suku kata Baru – Kata Baru – Kalimat Baru)

Demikianlah beberapa metode yang dapat digunakan sebagai pembelajaran  di SD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar