INSYAF
Oleh Amir Hamzah 1959.
Segala kupinta tiada kau beri
Segala kutanya tiada kau sahuti
Butalah aku terdiri sendiri
Penuntun tiada memimpin jari
Maju
mundur tiada terdaya
Sempit
bumi dunia raya
Runtuh
ripuk astana cuaca
Kureka
gembira di lapangan dada
Buta tuli bisu kelu
Tertahan aku di muka dewala
Tertegun aku dijalan buntu
Tertebas putus sutera sempana
Benar
benar salah arahku
Hampir
tertahan tumpah berkahmu
Hampir
tertutup pintu restu
Gapura
rahasia jalan bertemu
Insyaf diriku dera durhaka
Gugur tersungkur merenang mata
Samar terdengar suwara suwarni
Sapur melipur merindu bertemu
A. Ciri-ciri kebahasaan puisi
1.
Pemadatan bahasa
Pemadatan bahasa adalah sebuah kata yang bermakna lua. Misalnya
pada Contoh puisi “ INSYAF” karya Amir Hamzah..
Segala ku pinta
tiada kau beri
Segala ku tanya
tiada kau sahuti
Buatlah aku terdiri
sendiri
Penuntun tiada
memimpin diri
.................................................
Pada bait pertama kata “kau”
sebagai kata kunci..kau siapa??siapoakah si Kau ini?? Kata kau ini menjelaskan
bahwa si aku/penulis tengah mendapatkan sebuah kesusahan karena semua
pertanyaan dan permintaanya tidak dijawab oleh “kau” yaitu tuhan. Sehingga ia
mendengarkan suara samar samar yang merdu merindukan rahmat dari tuhannya .
Maju
mundur tiada terdaya
Sempit
bumi dunia raya
Runtuh
ripuk astana cuaca
Kureka
gembira di lapangan dada
Pada bait kedua ini “maju
mundur tiada terdaya” merupakan pemadatan kata yang artinya bahwa segala yang
dinginkannya tak mampu terpenuhi. Apa yang menjadi harapannya hancur karena
sikap durhakanya terhadap tuhannya.
2.
Pemilihan kata Khas
dan Irama
A.Makna
Kias / kata khas
Pada
puisi “ INSYAF” kata Buta tuli bisu kelu merupakan sebuah
kiasan terhadap keadaan penulisnya yang merasakan sebuah kegundahan hati dan
ketakutan akan dosa dosanya hingga dia tidak mampu mendengarkan hidayah dari
tuhannya. Buta menggambarkan perilaku yang dia lakukan senantisa melakukan dosa
karena tidak pernah melihat dan menjalankan aturan aturan agama.bisu
menggambarkan dirinya tidak mampu untuk membaca doa untuk memohon ampunan dari
tuhannya.
B.Lambang
Contoh
lambang yang ada pada puisi INSYAF pada larik berikut:
.........................................
Tertegun aku dijalan buntu
Tertebas putus sutera sempana
Kata putus melambangkan hancur, hilang, sirna sebuah
harapan yang selama ini sangat diidam-idamkan oleh si aku karena doa-doanya tak
pernah dikabulkan oleh tuhan.
C.Rima
atau Persamaan Bunyi
Contoh : Benar benar salah arahku
Hampir tertahan tumpah berkahmu
Hampir tertutup pintu restu
Gapura rahasia jalan bertemu
Pada bait ke 4 puisi diatas , mengandung sajak yang sama yaitu (a-a-a-a)
yaitu tiap larik selalu berakhiran dengan huruf “U”.
3.
Kata Konkret
Kata Konkret adalah kata yang
menggambarkan makna yang sesungguhnya yang ditulis oleh si pengarang. Contohnya
:
Segala kupinta tiada kau beri
Segala kutanya tiada kau sahuti
..............................................
Apa yang menjadi perkataan
tuhan tidak bisa kita dengarkan , tapi rahmatnya bisa kita rasakan. Penuluis
mengeluh dalam hidupnya karena apa yang menjadi cita-citanya tidak pernah
dikabulkan oleh tuhan.
4.
Pengimajinasian
Pengimajinasian merupakan
sebuah khayalan yang diberikan oleh penulis yang memiliki makna secara
tersirat. Contoh pada larik puisi :
.........................................
Hampir
tertutup pintu restu
Gapura
rahasia jalan bertemu
..........................................
Dari kata kata diatas , pembaca
seolah merasakan sebuah bagaimana harapan yang amat besar dari penulis. Penulis
menulis Pintu Restu adalah sebuah imajinasi dari pintu taubat atau insyaf yang
telah diberikan oleh tuhannya. Penulis mengisyaratkan bahwa si penulis berputus
asa dalam memohon ampunan-Nya karena kesempatan bertaubatnya semakin kecil.
Gapura rahasia adalah imajinasi dari Surga yang di idam-idamkan oleh penulis
yang hampir tertutup untuk masuk kesana karena dosa-dosanya.
B.
Hal – hal yang di lukiskan pada puisi.
·
Tema
Tema merupakan sebuah gagasan
yang diungkapkan penyair terhadap puisinya. Pada puisi “insyaf” meiliki tema Ketuhanan
atau relegius. Pada puisi insyaf ini mampu membuat sang pembaca lebih bertaqwa
dan segera bertobat jika membuat kesalahan sebelum ajal menjemputnya. Si aku
pada puisi ini benar benar ingin bertaubat dan ingin kembali mendapatkan cahaya
iman dari tuhan. Dengan pernyataannya pada bait terakhir puisi. Ia berserah
diri memohon ampunan dari tuhannya.
·
Nada
Pada puisi insyaf penulis
mengungkapkan nada dengan meminta belas kasih dari tuhannya agar dia bisa
kembali kejalan tuhannya lagi. Puisi ini juga memberikan pelajaran bagi kita
untuk memohon sesuatu kepada tuhan dan bukan jkepada selain-Nya.
·
Amanat
Hal yang paling penting dari
puisi adalah amanat. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan ioleh penulis
terhadap pembaca. Amanat dari puisi ini adalah sebagai maklhuk tuhan sudah
selayaknya kita patuh pada ajarannya dan tidak boleh mendurhakainya. Jika kita telah berbnuat dosa , sudah
seharusnya kita memohon pengampunan dengan taubat yang sungguh-sungguh dan
berjanji tidak mengulanginya lagi. Karena hidup manusia sangatlah singkat
didunia ini. Bertaubatlah sebelum pintu taubat benar-benar tertutup( mati).
Di terbitkan oleh Guruh Aris Setyawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar