Social Icons

Rabu, 10 Oktober 2012

Apresiasi Puisi "INSYAF"


INSYAF
Oleh Amir Hamzah 1959.
Segala kupinta tiada kau beri
Segala kutanya tiada kau sahuti
Butalah aku terdiri sendiri
Penuntun tiada memimpin jari
 
Maju mundur tiada terdaya
Sempit bumi dunia raya
Runtuh ripuk astana cuaca
Kureka gembira di lapangan dada

Buta tuli bisu kelu
Tertahan aku di muka dewala
Tertegun aku dijalan buntu
Tertebas putus sutera sempana

Benar benar salah arahku
Hampir tertahan tumpah berkahmu
Hampir tertutup pintu restu
Gapura rahasia jalan bertemu
Insyaf diriku dera durhaka
Gugur tersungkur merenang mata
Samar terdengar suwara suwarni
Sapur melipur merindu bertemu





A. Ciri-ciri kebahasaan puisi
1.      Pemadatan bahasa
Pemadatan bahasa adalah sebuah kata yang bermakna lua. Misalnya pada Contoh puisi “ INSYAF” karya Amir Hamzah..
Segala ku pinta tiada kau beri
Segala ku tanya tiada kau sahuti
Buatlah aku terdiri sendiri
Penuntun tiada memimpin diri
.................................................
Pada bait pertama kata “kau” sebagai kata kunci..kau siapa??siapoakah si Kau ini?? Kata kau ini menjelaskan bahwa si aku/penulis tengah mendapatkan sebuah kesusahan karena semua pertanyaan dan permintaanya tidak dijawab oleh “kau” yaitu tuhan. Sehingga ia mendengarkan suara samar samar yang merdu merindukan rahmat dari tuhannya .
Maju mundur tiada terdaya
Sempit bumi dunia raya
Runtuh ripuk astana cuaca
Kureka gembira di lapangan dada
Pada bait kedua ini “maju mundur tiada terdaya” merupakan pemadatan kata yang artinya bahwa segala yang dinginkannya tak mampu terpenuhi. Apa yang menjadi harapannya hancur karena sikap durhakanya terhadap tuhannya.
2.      Pemilihan kata Khas dan Irama
A.Makna Kias / kata khas
            Pada puisi “ INSYAF”  kata Buta tuli bisu kelu merupakan sebuah kiasan terhadap keadaan penulisnya yang merasakan sebuah kegundahan hati dan ketakutan akan dosa dosanya hingga dia tidak mampu mendengarkan hidayah dari tuhannya. Buta menggambarkan perilaku yang dia lakukan senantisa melakukan dosa karena tidak pernah melihat dan menjalankan aturan aturan agama.bisu menggambarkan dirinya tidak mampu untuk membaca doa untuk memohon ampunan dari tuhannya.
B.Lambang
            Contoh lambang yang ada pada puisi INSYAF pada larik berikut:
.........................................
Tertegun aku dijalan buntu
Tertebas putus sutera sempana

Kata putus melambangkan hancur, hilang, sirna sebuah harapan yang selama ini sangat diidam-idamkan oleh si aku karena doa-doanya tak pernah dikabulkan oleh tuhan.
C.Rima atau Persamaan Bunyi
Contoh :          Benar benar salah arahku
Hampir tertahan tumpah berkahmu
Hampir tertutup pintu restu
Gapura rahasia jalan bertemu
Pada bait ke 4 puisi diatas , mengandung sajak yang sama yaitu (a-a-a-a) yaitu tiap larik selalu berakhiran dengan huruf “U”.
3.      Kata Konkret
Kata Konkret adalah kata yang menggambarkan makna yang sesungguhnya yang ditulis oleh si pengarang. Contohnya :
Segala kupinta tiada kau beri
Segala kutanya tiada kau sahuti
..............................................
Apa yang menjadi perkataan tuhan tidak bisa kita dengarkan , tapi rahmatnya bisa kita rasakan. Penuluis mengeluh dalam hidupnya karena apa yang menjadi cita-citanya tidak pernah dikabulkan oleh tuhan.
4.      Pengimajinasian
Pengimajinasian merupakan sebuah khayalan yang diberikan oleh penulis yang memiliki makna secara tersirat. Contoh pada larik puisi :
.........................................
Hampir tertutup pintu restu
Gapura rahasia jalan bertemu
..........................................
Dari kata kata diatas , pembaca seolah merasakan sebuah bagaimana harapan yang amat besar dari penulis. Penulis menulis Pintu Restu adalah sebuah imajinasi dari pintu taubat atau insyaf yang telah diberikan oleh tuhannya. Penulis mengisyaratkan bahwa si penulis berputus asa dalam memohon ampunan-Nya karena kesempatan bertaubatnya semakin kecil. Gapura rahasia adalah imajinasi dari Surga yang di idam-idamkan oleh penulis yang hampir tertutup untuk masuk kesana karena dosa-dosanya.  
B. Hal – hal yang di lukiskan pada puisi.

·         Tema 

Tema merupakan sebuah gagasan yang diungkapkan penyair terhadap puisinya. Pada puisi “insyaf” meiliki tema Ketuhanan atau relegius. Pada puisi insyaf ini mampu membuat sang pembaca lebih bertaqwa dan segera bertobat jika membuat kesalahan sebelum ajal menjemputnya. Si aku pada puisi ini benar benar ingin bertaubat dan ingin kembali mendapatkan cahaya iman dari tuhan. Dengan pernyataannya pada bait terakhir puisi. Ia berserah diri memohon ampunan dari tuhannya.

·         Nada 

Pada puisi insyaf penulis mengungkapkan nada dengan meminta belas kasih dari tuhannya agar dia bisa kembali kejalan tuhannya lagi. Puisi ini juga memberikan pelajaran bagi kita untuk memohon sesuatu kepada tuhan dan bukan jkepada selain-Nya.

·         Amanat

Hal yang paling penting dari puisi adalah amanat. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan ioleh penulis terhadap pembaca. Amanat dari puisi ini adalah sebagai maklhuk tuhan sudah selayaknya kita patuh pada ajarannya dan tidak boleh mendurhakainya.  Jika kita telah berbnuat dosa , sudah seharusnya kita memohon pengampunan dengan taubat yang sungguh-sungguh dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Karena hidup manusia sangatlah singkat didunia ini. Bertaubatlah sebelum pintu taubat benar-benar tertutup( mati).

Di terbitkan oleh Guruh Aris Setyawan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar