Oleh Erlina Budi Utami
1. Karakteristik
Protozoa
Protozoa merupakan protista yang
menyerupai hewan. Protozoa berasal dari bahasa yunani protos yang berarti
pertama dan zoon yang berarti hewan. Protozoa merupakan mikroorganisme
uniseluler dengan dua macam bentuk tubuh yaitu tetap dan tidak tetap. Bentuk yang
tetap dari tubuh protozoa disebabkan beberapa spesiesnya mengandung zat kapur.
Secara umum, sel tubuh protozoa terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu membran
plasma yang tersusun atas senyawa lipoprotein, sitoplasma yang bersifat koloid,
dan inti sel. Inti sel berperan dalam proses reproduksi sel.
Sitolasma pada protozoa bersifat
transparan dan terdiri atas dua bagian yaitu endoplasma di sebelah dalam dan
eksoplasma di sebelah luar. Seluruh organel sel seperti inti sel, mitokondria,
vakuola terdapat dalam endoplaasma. Protozoa memiliki dua macam vakuola yaitu
vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai alat pembuangan metabolisme serta
vakuola makanan yang berfungsi sebagai alat pencerna dan pengedar makanan.
Apabila makanan sudah tercerna dengan baik maka vakuola makanan akan bergek
menuju ke membran sel untuk membuang sisa pencernaan.
Secara umum, protozoa hidup
bebas di perairan tawar dan laut sebagai komponen biotik. Dalam komponen
tersebut, protozoa disebut sebagai zooplankton dan berperan sebagai konsumen. Namun
ada juga protozoa yang bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Protozoa memiliki mekanisme khas
untuk perlindungan diri. Dalam keadaan yang tidak menguntungkan, protoa akan
mementuk kista yaitu selaput tebal untuk melindungi diri. Pada kondisinya
membaik, kista akan pecah dan protozoa akan kembali hidup bebas.
2. Klasifikasi
Protozoa
Dari seluruh organisme yang ada
di permukaan bumi, diperkirakan anggota protozoa berjumlah sekitar
15.000-20.000 spesies dengan beraneka ragam bentuk. Protozoa tersebar merata di
permukaan bumi mulai dai dataran rendah sampai ke dataran tinggi baik di darat,
peairan tawar, maupun perairan laut. Berdasarkan alat gerak yang dimiliki,
protozoa dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu.
- Rhizopoda(sarcodina)
- Flagellata(mastighopora)
- Ciliata(Ciliophora
- Sporozoa
1 A. Rhizopoda(sarcodina)
Sesuai dengan alat gerak yang dimiliki. Seluruh
organisme yang tergolong ke dalam kelas rhizopoda bergerak dengan kaki
semu(psedopodia). Psedopodia merupakan tonjolan membran plasma yang terjadi
karena adanya aliran protoplasma menuju sumber makanan. Secara umum, rhizopoda
memiliki ciri-ciri sebagai berikut
a.
Bergerak
dengan kaki semu
b.
Hidup
bebas di perairan tawar, laut, basah, atau sebagai parasit pada hewn atau
manusia.
c.
Bentuk
tubuh tidak tetap
d.
Sumber
makana berupa bakteri, diatom, silia, dan flagellata.
Contoh protozoa
yang mudah dipelajari adalah amoeba. Menurut bahasa yunani amoeba berarti
organisme yang memiliki bentuk tidak tetap. Amoeba yang hidup parasit di dalam
tubuh manusia disebut entamoeba, contohnya entamoeba hystolytica sebagai
penyebab penakit disentri. Amoeba yang hidup di luat tubuh manusia disebut
ektamoeba, contohnya amoeba proteus yang dapat ditemukan di perairan tawar yang
jernih. Amoeba terdiri atas
bagian-bagian utama, yaitu membran plasma dan sitoplasma. Membran plasma
merupakan bagian terluar dari sel tubuh amoeba yang tersusun atas senyawa
lipoprotein. Selain berfungsi sebagai pelindung sel, membran plasma juga
berfungsi sebagai penatur lalu lintas zat keluar masuk sel. Sitoplasma
merupakan cairan protein yang terdapat di antara nukleus dan membran
plasma. Amoeba bereproduksi dengan cara
membelah diri yaitu dengan pembelahan biner, satu sel induk menghasilkan dua
sel anak baru.
1 B.
Flagellata(mastighopora)
Pada
umumnya, flagellata memiliki bentuk sel oval atau bulat dengan membran plasmayang kuat karena dilindungi oleh pelikel. Flagellata bergerak dengan flagel
atau bulu cambuk dan hidup di perairan tawar, laut, tempat basah atau parasit
pada tubuh organisme lain. Reproduksi dilakukan dengan pembelahan biner yang
berlangsung secara membujur. Berdaarkan ada atau tidaknya plastida, flagellata
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu, zooflagellata dan fitoflagellata.
a.
Zooflagellata
Zooflagellata merupakan jenis
flagellata yang tidak mempunyai plastida sehinnga bersifat heterotrof. Kelompok
ini memperoleh makanan dengan memangsa organisme lain atau mengambil zat organik yang tersedia di lingkungan
tempat hidupnya. Dari sekian banyak zooflagellata yang ada, jenis yang sudah
sangat dikenal yaitu, trypanosoma gambiense dan trypanosoma rhodesiense yang
menyebabkan penyakit tidur dengan hewan perantara lalat tze tze.
b.
Fitoflagellata
Fitoflagellata mempuyai plastida sehingga
mampu menyediakan makanan sendiri melalui proses fotosintesis(autrotof). Dalam
ekosistem air tawar, flagellata sering diebut sebagai fitoplankton dan berperan
sebagai produsen bagi organisme lainnya. Contohnya euglena viridis.
C.
Ciliata(ciliophora)
Seluruh organisme yang tergolong kelompok ciliata
bergerak dengan silia(bulu getar). Silia tersebar merata di seluru permukaan tubuh,
di bagian tepi tubuh, atau terdapat di bagian tertentu dari tubuhnya. Ciliata
merupakan kelompok terbesar dalam kelas protozoa. Selain sebagai alat gerak,
silia jiga berfungsi sebagai penerima rangsang dan penangkap makanan. Ciliata
hidup di perairan tawar dan perairan laut yang banyak mengandung zat organik.
Beberapa diantanya hidup sebagai parasit alam tubuh organisme. Contohnya
paramecium caudatum. Secara umum
paramaecium caudatum menyerupai sandal sehingga disebut sebagai binatang
sandal. Bagian ujung depan tumpul sedangkan bagian belakang meruncing. Dengan bulu getar di
seluruh permukaannya. Berbeda dengan protozoa lainnya, paramaeciun caudatum memiliki dua macam nukleus,
yaitu mikronukleus dan makronukleus yang terletak di dalam sitoplasma. Selain
itu, di sitoplasma juga terdapat vakuola kontraktil dan vakuola makanan.
Reproduksi paramacium dengan dua cara, yaitu aseksual dengan pembelahan biner
dan seksual dengan konjugasi karena alat kelamin paramaecium belum diketahui
secara pasti.
D.
Sporozoa.
Sporozoa memiliki
karakteristik yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan anggota lainnya.
Kelompok ini tidak mempunyai alat gerak sehingga tidak dapat bergerak secara
aktif. Pada umumnya, sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan atau
manusia. Sporozoa berbentuk bulat atau oval dengan sebuah inti sel. Anggota
kelompok ini tidak memiliki vakuola kontraktil. Dengan menggunakan seluruh
tubuhnnya, organisme yang tergolong sporozoa menyerap makanan dengan cara
difusi. Demikian pula dengan proses respirai dan ekresi. Contohnya yaitu
plasmodium yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Plasmodium melakukan
reproduksi dengan dua cara yaitu secara aseksual dengan cara pembelahan
berganda dan secara seksual yang terjadi di dalam tubuh nyamuk anopheles betina
melalui penggabungan mikrogamet dam mkrogamet yang kemudian dikenal sebagai
sporogoni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar