Social Icons

Selasa, 23 Oktober 2012

Protozoa


Oleh Erlina Budi Utami

1. Karakteristik Protozoa

                Protozoa merupakan protista yang menyerupai hewan. Protozoa berasal dari bahasa yunani protos yang berarti pertama dan zoon yang berarti hewan. Protozoa merupakan mikroorganisme uniseluler dengan dua macam bentuk tubuh yaitu tetap dan tidak tetap. Bentuk yang tetap dari tubuh protozoa disebabkan beberapa spesiesnya mengandung zat kapur. Secara umum, sel tubuh protozoa terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu membran plasma yang tersusun atas senyawa lipoprotein, sitoplasma yang bersifat koloid, dan inti sel. Inti sel berperan dalam proses reproduksi sel.
                Sitolasma pada protozoa bersifat transparan dan terdiri atas dua bagian yaitu endoplasma di sebelah dalam dan eksoplasma di sebelah luar. Seluruh organel sel seperti inti sel, mitokondria, vakuola terdapat dalam endoplaasma. Protozoa memiliki dua macam vakuola yaitu vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai alat pembuangan metabolisme serta vakuola makanan yang berfungsi sebagai alat pencerna dan pengedar makanan. Apabila makanan sudah tercerna dengan baik maka vakuola makanan akan bergek menuju ke membran sel untuk membuang sisa pencernaan.
                Secara umum, protozoa hidup bebas di perairan tawar dan laut sebagai komponen biotik. Dalam komponen tersebut, protozoa disebut sebagai zooplankton dan berperan sebagai konsumen. Namun ada juga protozoa yang bersifat parasit pada manusia dan hewan.
                Protozoa memiliki mekanisme khas untuk perlindungan diri. Dalam keadaan yang tidak menguntungkan, protoa akan mementuk kista yaitu selaput tebal untuk melindungi diri. Pada kondisinya membaik, kista akan pecah dan protozoa akan kembali hidup bebas. 

2. Klasifikasi Protozoa

                Dari seluruh organisme yang ada di permukaan bumi, diperkirakan anggota protozoa berjumlah sekitar 15.000-20.000 spesies dengan beraneka ragam bentuk. Protozoa tersebar merata di permukaan bumi mulai dai dataran rendah sampai ke dataran tinggi baik di darat, peairan tawar, maupun perairan laut. Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, protozoa dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu.
  • Rhizopoda(sarcodina)
  • Flagellata(mastighopora)
  • Ciliata(Ciliophora
  • Sporozoa 
1    A. Rhizopoda(sarcodina)

Sesuai dengan alat gerak yang dimiliki. Seluruh organisme yang tergolong ke dalam kelas rhizopoda bergerak dengan kaki semu(psedopodia). Psedopodia merupakan tonjolan membran plasma yang terjadi karena adanya aliran protoplasma menuju sumber makanan. Secara umum, rhizopoda memiliki ciri-ciri sebagai berikut

a.       Bergerak dengan kaki semu
b.      Hidup bebas di perairan tawar, laut, basah, atau sebagai parasit pada hewn atau manusia.
c.       Bentuk tubuh tidak tetap
d.      Sumber makana berupa bakteri, diatom, silia, dan flagellata. 

Contoh protozoa yang mudah dipelajari adalah amoeba. Menurut bahasa yunani amoeba berarti organisme yang memiliki bentuk tidak tetap. Amoeba yang hidup parasit di dalam tubuh manusia disebut entamoeba, contohnya entamoeba hystolytica sebagai penyebab penakit disentri. Amoeba yang hidup di luat tubuh manusia disebut ektamoeba, contohnya amoeba proteus yang dapat ditemukan di perairan tawar yang jernih.  Amoeba terdiri atas bagian-bagian utama, yaitu membran plasma dan sitoplasma. Membran plasma merupakan bagian terluar dari sel tubuh amoeba yang tersusun atas senyawa lipoprotein. Selain berfungsi sebagai pelindung sel, membran plasma juga berfungsi sebagai penatur lalu lintas zat keluar masuk sel. Sitoplasma merupakan cairan protein yang terdapat di antara nukleus dan membran plasma.  Amoeba bereproduksi dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner, satu sel induk menghasilkan dua sel anak baru.
 
1     B.  Flagellata(mastighopora)

Pada umumnya, flagellata memiliki bentuk sel oval atau bulat dengan membran plasmayang kuat karena dilindungi oleh pelikel. Flagellata bergerak dengan flagel atau bulu cambuk dan hidup di perairan tawar, laut, tempat basah atau parasit pada tubuh organisme lain. Reproduksi dilakukan dengan pembelahan biner yang berlangsung secara membujur. Berdaarkan ada atau tidaknya plastida, flagellata dibedakan menjadi dua kelompok yaitu, zooflagellata dan fitoflagellata. 

a.       Zooflagellata
Zooflagellata merupakan jenis flagellata yang tidak mempunyai plastida sehinnga bersifat heterotrof. Kelompok ini memperoleh makanan dengan memangsa organisme lain atau mengambil  zat organik yang tersedia di lingkungan tempat hidupnya. Dari sekian banyak zooflagellata yang ada, jenis yang sudah sangat dikenal yaitu, trypanosoma gambiense dan trypanosoma rhodesiense yang menyebabkan penyakit tidur dengan hewan perantara lalat tze tze.
b.      Fitoflagellata
Fitoflagellata mempuyai plastida sehingga mampu menyediakan makanan sendiri melalui proses fotosintesis(autrotof). Dalam ekosistem air tawar, flagellata sering diebut sebagai fitoplankton dan berperan sebagai produsen bagi organisme lainnya. Contohnya euglena viridis.

C.       Ciliata(ciliophora)

Seluruh organisme yang tergolong kelompok ciliata bergerak dengan silia(bulu getar). Silia tersebar merata di seluru permukaan tubuh, di bagian tepi tubuh, atau terdapat di bagian tertentu dari tubuhnya. Ciliata merupakan kelompok terbesar dalam kelas protozoa. Selain sebagai alat gerak, silia jiga berfungsi sebagai penerima rangsang dan penangkap makanan. Ciliata hidup di perairan tawar dan perairan laut yang banyak mengandung zat organik. Beberapa diantanya hidup sebagai parasit alam tubuh organisme. Contohnya paramecium caudatum.  Secara umum paramaecium caudatum menyerupai sandal sehingga disebut sebagai binatang sandal. Bagian ujung depan tumpul sedangkan bagian  belakang meruncing. Dengan bulu getar di seluruh permukaannya. Berbeda dengan protozoa lainnya,  paramaeciun caudatum memiliki dua macam nukleus, yaitu mikronukleus dan makronukleus yang terletak di dalam sitoplasma. Selain itu, di sitoplasma juga terdapat vakuola kontraktil dan vakuola makanan. Reproduksi paramacium dengan dua cara, yaitu aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan konjugasi karena alat kelamin paramaecium belum diketahui secara pasti.

D.      Sporozoa.
     

       Sporozoa memiliki karakteristik yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan anggota lainnya. Kelompok ini tidak mempunyai alat gerak sehingga tidak dapat bergerak secara aktif. Pada umumnya, sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan atau manusia. Sporozoa berbentuk bulat atau oval dengan sebuah inti sel. Anggota kelompok ini tidak memiliki vakuola kontraktil. Dengan menggunakan seluruh tubuhnnya, organisme yang tergolong sporozoa menyerap makanan dengan cara difusi. Demikian pula dengan proses respirai dan ekresi. Contohnya yaitu plasmodium yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Plasmodium melakukan reproduksi dengan dua cara yaitu secara aseksual dengan cara pembelahan berganda dan secara seksual yang terjadi di dalam tubuh nyamuk anopheles betina melalui penggabungan mikrogamet dam mkrogamet yang kemudian dikenal sebagai sporogoni.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar