Oleh
Guruh Aris Setyawan
Dewasa ini sering sekali kita mendengar Pemerintah
gencar mempromosikan Pendidikan Karakter atau Karakter Building. Mugkin kita
bertanya Mengapa Pemerintah mengadakan sebuah pendidikan Karakter, Padahal
Indonesia terkenal dengan semua kekayaan kepribadian Bangsa??
Mungkin saat inni perlu
dipertimbangkan lagi. Pemerintah saat ini sedang prihatin dengan kondisi
generasi muda di Indonesia Yang mengalami kemrosotan Moral. Hal itu sangat
terlihat jelas saat ini. Contohnya hilangnya rasa persatuan kesatuan seperti tawuran
antar siswa di Jakarta , dan tawuran antar Mahasiswa di Makassar yang menelan
korban jiwa.
Untuk itu sebagai calon guru ada
baiknya kita mengulas kembali apa yang menjadi dasar permasalahan sehingga kita
mampu menanamkan pendidikan karakter secara baik dan benar. Adapun yang kita
evaluasi antara lain tentang Pemahaman Terhadap Nilai, Sikap, Tingkah laku,
Moral dan Norma.
Nilai
Difinisi Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap
baik, berharga,bermutu dan berguna bagi kehidupan manusia. Segala sesuatu itu
berguna apabila mampu membuat senang dan bermanfaat.
Pengertian nilai menurut Djahiri (1999) adalaah
harga, makna, isi dan pesan ,semangat jiwasehingga bermakna secara fungsional.
Pendidikan nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan dan menginternalisasi
nilai nilai dalam diri siswa.PKn Di SD sebagai pendidikan nilai yaitu mata
pelajaran yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai dan budaya
pancasila dan budaya bangsa .
Perlu disadari bahwa pancasila digali dari puncak
puncak kebudayaan, nilai agama dan adat istiadat bangsa Indonesia sendiri ,
bukan dari Negara lain. Nilai itu sudah ada sejak lahir,oleh karena itu sudah
sepanttasnya jika pancasila mendapat predikat sebagai sumber kebudayaan bangsa Indonesia.
Secara spesifik nilai pancasila sudah tercermin pada
norma agama, norma social ,kesusilaan,kesopanan kebiasaan dan norma hokum.
Norma itu sendiri dimaknai sbgai aturan yang telah disepakati oleh sekelompok
masyarakat tertentu. Adapun norma itu bersifat tertulis dan tiak tertulis.
Contoh dari nilai tersebut antara lain gotong royong, jujur, tidak sombong, hemat
tolong menolong dll. Jika dilihat dari jenisnya, apakah kita masih menerapkan
sebuah kejujuran? Atau menerapkan gaya Hemat , gotong royong?
Seperti yang dijelaskan pada pembahasan diawal bahwa
ppancasila merupakan sumber utama nilai – nilai di Indonesia. Adapun nilai
nilai yang terkandung pada pancasila antara lain:
a.
Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa artinya aanya
pengakuan terhadap adanya tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dengan adanya
ini bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religious bukan Negara Atheis .
nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan dan kebebasan memilih dan
memeluk agama sesuai dengan keyakinannya masing masing serta tidak berlaku
diskriminatif terhadap kepercayaaan agama lain.
Namun pada faktanya , saat Pemilihan umum di Jakarta
banyak sekali dijumpai ketidak pahaman akan nilai ketuhanan. Mmisalnya adanya
penyebaran isu SARA yang menyerang salah satu calon pasangan gubernur. Mereka
beranggapan pemimpin yang tidak seiman akan memberikan mudharat daripada
manfaat.Dengan cara tersebut pasangan cagub yang menyerang tersebut agar mampu
memenangkan pilkada Jakarta tersebut. Cara yang demikian ini sangat
bertentengan dengan nilai ketuhanan pancasila yang sangat menghargai
keberagaman agama. Semoga kita tidak seperti contoh diatas.
b.
Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adill dan beradap memiliki
arti bahwa setiap manusia meiliki kelebihan dan kekuangan dari orang lain.
Nilai ini mengajjarkan bagaimana kita bersikap dengan orang lain, menjaga
perasaan orang lain, dll.
Berbicara tentang nilai kemanusiaaan tentu tak lepas
dari HAM atau hak asasi manusia yang insyaAllah Akan Kami posting pada
kesempatan berikutnya.
c.
Nilai Persatuan
Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha
kearah bersatu dan kebullatan rakyat
membina rasa nasionalisme dalam Negara kesatuan republic Indonesia . persatuan
juga merupakan penghargaan terhadap keberagaman kebudayaan , sesuai semboyan
“Bhineka Tunggal Ika”.
Namun saat ini , nilai persatuan tersebut semakin
berkurang. Yang paling teranyar adalah bentrokan mahasiswa satu kampus di
Makassar beberapa waktu lalu. Hanya
karena masalah sepele namun menggunakan otot bukan otak. Bahkan ada yang tak
segan membunuh temannya sendiri. Miris jika kita melihatnya. Seharusnya sebagai
generasi muda kita bersatu untuk berkarya dan menciptakan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat inndonesia, bukan malah tawuran dan saling memmbunuh.
d.
Nilai kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perrwakilan mengandung makna suatu
pemerintahan dari,,oleh dan untuk rakyat. Nilai kerakyatan ini sangat erat
dengan proses demokrasi yang ada di Indonesia yang insyaAllah Akan Kami
terbitkan pada kesempatan yang akan datang.
e.
Nilai Keadilan
Nilai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur secara lahiriyah dan batiniyah.
Namun kenyataannya di Indonesia sangat sulit sekali
dijumpai sebuah keadilan. Misanya pembangunan. Nampak jelas pembangunan hanya
dipusatkan pada pulau jawa saja, namun untuk daerah atau pulau lainnya jaarang
sekali terjamah, lihat saja di Kalimantan. Jarag sekali dijumpai jalan beraspal
sehingga transportasi disana sangat sulit. Bandingkan dengan di jawa yang
sangat mudah untuk transportasi.
Nilai nilai tersebut bersifat abstrak dan normative
, karena sifatnya itu maka isinya belum bias dioperasionalkan. Agar mampu
mengoperasionalkan nilai tersebut dijabarkan dalam suatu undang undang
dasar (UUD 1945) dan peraturan perundang
undangan lainnya. Akhirnya, semoga secuil materi ini dapat menammbah
penegtahuan dan bermanfaatbagi kita semua..amin.
Daftar
Pustaka
Soenarko,Bambang.2011.Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan.Kediri
: Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Nur
Salim,dkk.2009.Konsep Dasar PKn di
Sekolah Dasar.Jakarta : Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar